Setelah kita bersenang senang di Pantai sembilan tepatnya di Pulau Gili genteng, setelah puas dengan semua keindahan alam ciptaan Tuhan saatnya kita kembali ke Tanjung saronghi maklum saja untuk bermalam di Pantai sembilan kita rasa uang saku kita, kita rasa sangat tidak cukup. Waktu itu memang cuaca sedikit tidak bersahabat di dermaga tanjung saronghi terlihat sangat gelap, namanya aja modal nekad ya .... yang penting yakin saja selamat.
Sama dengan perjalanan pertama membutuhkan waktu sekitar 30 menit , setelah sampai di Tanjung saronghi kita berkunjung sejenak ke makam ulama' terkenal Sayyid Yusuf di Pulau poteran, dekat dengan pelabuhan Kalianget. Dari tanjung Saronghi untuk sampai di pelabuhan kalianget kita membayar sekitar Rp.40.000,- termasuk penyebrangan kapal fery Rp.5000,-.di Talango kita istirahat sejenak sambil ziara ke makam sayyid Yusuf. setelah itu entah dimana lagi tujuan kita masih belum ada planing.
Di Talango dan pelabuhan kelianget |
Gus bolang bersama rombongan terpaksa bermalam di asrama tempat para peziarah yang mengunjungi makam sayyid Yusuf, sumpah meskipun dikit banyak nyamuk karena berhubung kita seharian sudah capek jalan jalan keliling pulau gili genteng akhirnya kita bertiga Tepar juga malah si oon ngoroknya seperti seruling samudra di Pacitan.Mantari menyambut kita di pulau poteran akhirnya kita harus kembali ke sumenep , karena si erfan punya saudara di dusun Sa'asa akhirnya mau gak mau kita berdua ngikuti si kang erfan maklum saja kita berdua sudah capek dengan bunyi handphone dari saudara kang erfan yang sangat memaksa kita untuk singgah sejenak di rumahnya.
Dusun Sa'asa terletak di kecamatan Manding, untuk mencapainya dari Pertigaan pasar tanjung kamu harus menggunakan angkot mini yang mengarah ke pasar Cingara tarifnya hanya Rp.5000,- dari pasar cingaran untuk menuju ke dusun sa'asa kamu harus menggunakan angkutan Pic up bersama nenek nenek yang datang dari pasar ...sayang kita gak sempat berfoto karena trek jalannya lumayan mantap bro.
Di pertigaan dusun Cingara kita sudah disambut oleh sosok kyai yang sangat bersahaja beliau adalah Kyai Anwar, beliau adalah salah satu menantu dari pondok pesantren terkenal di Sumenep Pondok Pesantren Al -Bajigur. Dengan senang hati beliau mempersilahkan kita untuk istirahat di Rumahnya yang sangat sederhana, kita sempat heran batu bata orang madura warnanya putih putih ... ahhh masa bodo yang penting kita sudah diberikan tumpangan istirahat, selang beberapa jam . santri kyai anwar keluar dari dapur dan menghidangkan makanan lezat untuk kita ,,,,, ughhhh Alhamdulillah gratisan lagi bro.
masjid kuno sa'asa konon sudah berusia ratusan tahun |
Dusun Sa'asa memang terlihat seperti dusun pada umumnya istimewanya dusun yang satu ini sangat terpencil dan jauh dari kebisingan polusi dan lain lain pokoknya sumpah sangat tenang buat ngadem seharian dan konon cerita dusun ini dulunya dijadikan sebagai tempat memecahkan permasalan buat raja raja dari kraton sumenep baik permasalahan masalah agama bahkan masalah perang menurut informasi dari kyai Anwar. Sebenarnya kita disuruh bermalam di padepokan Kyai Anwar namun dengan sopan kita tolak karena kita harus memenegemen waktu trip kita, banyak nasihat yang diberikan kyai anwar selama kita berada di kediamannya, syukur alhamdulillah kita bertemu dengan tokoh masyarakat yang sudi menerima kehadiran rombongan gus bolang dan yang paling bersyukur heheheh selama di kediaman kyai Anwar kita diberi makan gratisan, wkwkwk dasar backpacker kere.
Dan dari Sa'asa dari kediaman kyai anwar kita masih dapat traktiran gratisan transportasi keliling kota sumenep. Yeahhhh ini baru kyai yang sangat baik, oke tunggu cerita selanjutnya petualangan gus bolang di Keraton Sumekar dan Makam Raja raja Sumenep.
let's go ... cabut....