Ngomong masalah warung tempat nongkrong di Bondowoso mungkin Gus Bolanglah yang bisa menjadi rujukan buat kamu yang kepengen nongkrong menghabiskan waktu bersama temanmu, soalnya si Gus emang doyan nongkrong di warug warung ( Maklum gak ada kerjaan ) khususnya di daerah Bondowoso. Akhir Akhir ini emang banyak bertebaran dengan subur warung warung jenis angkringan atau kafe kafe di kota tape, dari konsepnya yang jaduel alias jaman dulu, sampai suasana modernt lokasinya pun tak hanya di kota, di desa desa kabupaten Bondowoso sudah banyak yang melirik usaha kafe atau warung warung.
koki wak dedy |
Tapi buat kamu pecinta kuliner jalanan ada nih sala satu warung di Bondowoso yang masih mempertahankan nuansa jadul bahkan sampai metodenya pakai cara jaduel. warungya namanya warung wak dedy atau biasa orang menyebutnya warung pak dedy, mungkin dari sekian banyak warung yang gus singgahi warung yang satu ini adalah warung yang masih menggunakan cara super tradisional, tak ada yang istimewa dengan warung ini tak seperti cafe cafe di perkotaan pada umumnya, hanya warung sederhana yang beroprasi dari jam 18:00 WIB sampai jam 01:00 WIB dinihari, kenapa gus pakai judul " Satu satunya warung di Bondowoso yang mempertahankan cara jaduel " tentunya ada satu alasan buat gus, sampean tau judulnya gak sembarangan lho ada laku tirakat buat judul ini dan masih di cocokkan dengan hari baik hehehehe bercanda bro . ini lho cara masaknya yang sudah mulai punah di dalam dunia perwarugan di Bondowoso, yang spesial di warug wak dedy, cara memasak sajian kulinernya di sini masih menggunakan kayu bakar sebagai pengganti gas, kalau di warung atau kedai lainnya sudah beralih dengan blue gas tapi di warung wak dedy masih menggunakan metode tradisional yaitu pakai kayu bakar, jadi sudah bisa di bayangkan jalaga warna hitam tak lepas dengan warung yang satu ini, mirip dengan pawon wong tengger.
heci yg tinggal dua saja |
"Pakai kayu bakar rasa ,aroma dan tekstur akan berbeda dengan hasil penggorengan dengan gas Lpg" kata Pak dedy ketika ditanyakan oleh gus bolang waktu ini. Sempet gus gak percaya gus pernah membandingkan antara makanan yang diolah dengan api gas LPG dengan kuliner yang di olah dengan kayu bakar, dari hasil penelitian Gus Bolang Ternyata emang beda lebih lezat yang menggunakan kayu bakar. Di warung wak dedy ada beberapa menu andalan wak dedy, sama seperti kedai pedesaan pada umumnya, Heci, tempe goreng, dan pisang goreng adalah salah satu camilan wajib ada satu lagi yang hampir terlupakan lontong pecel adalah menu andalan warung wak dedy, masalah minuman di sini hanya tersedia Kopi Ndeso, dan teh manis, masalah harga kamu tak usah khawatir hargaya hanya sekitar Rp.500 rupiah sampai Rp.5000, dengan uang segitu kamu sudah bisa kenyang di warung wak dedy.
lah anak juragan pemilik warung wak dedy |
pengunjung setia |
Hampir sering gus bolang nongkrong disana, eh sekarang kita ngomong Power of nongkrong kalo pas rame dengan warga yang nongkrong di warung wak dedy , kita akan mendengan carita dari warga mulai dari curhat sampai politik hahahah jadi kamu bisa dapat ilmu di sini heheheheh itulah power of nongkrong, buat kamu yang ada di rumah sering seringlah nongkring sama masyarakat. Lokasi warung wak dedy berada di desa mengok, Kecamatan Pujer , Bondowoso kalau kamu pas ada di pujer lokasinya tak jauh dari jalan raya mungkin hanya berjarak sekitar 50 meter menju ke jalan Pujer - Tamanan. Sekali lagi kawan warung wak dedy sederhana tak seperti di kafe dan menunyapun sederhana satu pesan dari gus "Makan Itu gak harus di cafe atau warung yang mewah, warung desapun yang terkesan kumuh juga oke untuk nongkrong, yang penting seninya and power of nongkrong".