Kemeriahan Dirgahayu Indonesia ke-71

Pastinya sudah pada tahu dong, kalau hari ini 17 Agustus 2016 adalah hari kemerdekaan bangsa kita yang ke-71, berbagai daerah di seluruh pelosok negeri Indonesia merayakannya . Sebelumnya saya sebagai penulis KamusBandung ingin mengucapkan “ Dirgahayu Bangsaku! Dirgahayu Indonesiaku! Jayalah bangsaku! ”. Tidak terasa Negara yang kita cintai ini sudah berumur 71 tahun, semenjak lepas dari penjajahan.

Sedikit mengulas sejarah kemerdekaan Indonesia, yang sebetulnya pasti kita sudah tahu semua saat ada di bangku sekolah. Tapi tidak ada salahnya karena sesuai dengan salah satu quote Bung Karno “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa Pahlawannya”.

Peristiwa kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari penjatuhan bom pertama pada tanggal 6 Agustus 1945 di salah satu Kota Jepang yaitu Hiroshima dan disusul dengan bom kedua pada tanggal 9 Agustus 1945 di Nagasaki yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Peristiwa ini membuat mental para Tentara Jepang yang sedang menjajah di Indonesia menjadi turun. Sekaligus membuat Jepang menyerah kepada sekutu, pada tanggal 14 Agustus 1945.

Sebelum Jepang menyerah kepada sekutunya, melalui Marsekal Terauchi yang bertemu dengan Bung Karno. Mengatakan bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Namun Sutan Syahrir yang mendengar cerita dari Bung Karno tidak mempercayai akan hal ini dan menganggapnya hanya tipu muslihat, begitu juga dengan para golongan muda yang tidak ingin kemerdekaan Bangsa Indonesia diberikan hanya sebagai hadiah.

Setelah berbagai pertemuan akhirnya pada tanggal 16 Agustus 1945 benar saja bahwa Jepang ingkar janji, Bung Karno sempat menyindir seorang perwira bernama Nishimura karena ingkar janji supaya dikasihani oleh sekutunya. Setelah melalui perjalanan panjang akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dan Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati.

Pada pukul 10:00 mulai upacara, diawali dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Bung Karno dan dilanjutkan dengan pidato tanpa teks lalu setelahnya dikibarkan Sang Saka Merah Putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemeriahan Dirgahayu Indonesia ke-71

Namun teks proklamasi mengalami perubahan, berikut perbedaanya;

ProklamasiKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l , diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.Djakarta, 17 – 08 – ‘05Wakil2 bangsa Indonesia.
Lalu mengalami perubahan dan diketik oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik, menjadi:

P RO K L A M A S IKami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoesaan d.l.l , diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05Atas nama bangsa Indonesia.Soekarno/Hatta.

Pembukaan UUD 1945

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."
"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."
"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya."
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." 

Sayangnya naskah proklamasi klad sempat ada di tempat sampah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah dan menyimpannya selama kurang lebih 46 tahun. Diserahkan kepada presiden Soeharto pada tahun 1992. Begitulah sejarah yang saya singkat dalam bentuk pendeknya, apabila anda ingin mengetahui lebih lengkap atau terperinci anda dapat mengunjungi berbagai sumber salah satu sumber yang saya pakai adalah Wikipedia atau membaca di buku – buku. Kembali lagi ke tanggal 17 Agustus, kita pasti merayakan hari kemerdekaan bangsa ini. Salah satunya ada hari ini tanggal 17 Agustus 2016.
Kemeriahan Dirgahayu Indonesia ke-71

Banyak cara merayakannya di berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke, tapi satu yang wajib yaitu pastinya upacara bendera. Kemeriahan perayaan ini biasanya dengan diadakannya lomba – lomba tradisional seperti;

  • Makan kerupuk

Biasanya para anak kecil akan mulai memakan kerupuk yang digantung di tali, tapi tidak boleh menggunakan tangan. Terkadang kerupuk juga diberi kecap.

  • Panjat pinang

Untuk yang ini pasti sudah pada tahu, keseruan dan yang pasti harus ada kerjasama. Naik ke atas batang pinang yang sudah dilumuri dengan oli atau minyak.

  • Membawa kelereng 

Kelereng akan diberikan diatas sendok, dan peserta harus berjalan mencapai garis akhir tanpa menjatuhkan kelereng. Sendok yang diberikan harus diselipkan di mulut.

  • Balap karung

Yang satu ini tidak kalah menariknya, peserta akan masuk kedalam karung dan berlompat – lompat layaknya seekor kangguru untuk mencapai garis akhir.

  • Memasukan paku kedalam botol

Paku yang diikatkan di ujung tali, dan menggantung sehingga peserta harus memasukan paku kedalam botol dengan menggerak – gerakan badan.

  • Balap bakiak

Bakiak adalah kayu panjang yang ringan, dan diberi pengikat kaki dari karet ban bekas biasanya. Berisi 3 sampai 8 pengikat kaki atau lebih, satu pengikat kaki untuk satu orang. Jadi peserta harus kompak dalam mengangkat kaki kanan atau kaki kiri secara bersama – sama.
Bila salah satu tidak kompak maka pasti akan terjatuh. Bakiak juga disebut ‘bangkiak’ di Jawa Timur, sedangkan di Sumatera Barat disebut ‘terompa galuak’. Mungkin anda akan menyebutnya berbeda di daerah anda.

  • Tarik tambang

Untuk yang satu ini peserta akan membentuk tim dan akan saling menarik tali kearahnya masing – masing. Yang kalah pastinya akan terbawa tertarik kearah lawannya.

  • Mengambil koin dalam semangka

Peserta akan mengambil koin yang diselipkan di buah semangka atau bisa juga papaya. Dalam mengambil koin tentunya tidak menggunakan tangan, melainkan mulut. Untuk menambah keseruang terkadang buahnya diberi kecap atau tepung terigu.

  • Perang bantal atau guling

Ini salah satu kegemaran saya sewaktu kecil. Kita akan duduk di atas sebatang bambu, biasanya bawahnya sungai atau matras. Lalu kita akan saling memukul bantal atau guling ke lawan kita. Sampai ada salah satu yang terjatuh.

  • Memecahkan balon

Memecahkan balon hanya dengan duduk diatasnya, tentunya ini juga perlombaan yang menarik.

Ada juga beberapa daerah yang merayakannya dengan panggung meriah, jalan sehat, dan arak – arakan berkeliling. Tentu saja ini semua tidak ada salahnya karena kita merasa merdeka sudah tidak dijajah lagi.

Semoga semangat kemerdekaan ini tetap berada di dalam jiwa kita. Terutama untuk para generasi muda sebagai penerus bangsa ini, saya mengutip kembali salah satu qutoe dari Bung Karno “Beri aku 10 pemuda! Maka akan kuguncang dunia!”, “Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia!”.  Akhir kata saya mengucapkan MERDEKA !







Baca juga


Related Post