Hai ... hai Boris ( bro and sister ) ketemu lagi dengan gus bolang yang selalu membahana,
Kawan ....Mengenal Bondowoso itu tak cukup dengan mengenalnya lewat keindahan alam yang indah. Tapi cobalah dengan mengenal tradisi kearifan lokal ( local wisdom ) yang ada di Bondowoso.
Masih banyak kawan kawan di sana yang belum mengenal kearifan lokal yang dimiliki oleh kota tape Bondowoso, dan gus bolang rasa ini perlu dikenalkan kepada masyarakat Indonesia" Bondowoso juga kaya akan budaya warisan leluhur. Lah kali ini Gus bolang akan dikit mengupas tuntas tas tas tas kearifan lokal yang ada di Bondowoso dan jangan lupa buat kamu yang sudah baca jangan lupa di share di
-Twitter dan media sosial lainnya oke, langsung aja .
1. GHEDHISA ( selamatan desa )
Salah satu kearifan lokal kota Bondowoso yang saat sekarang masih tetap dilaksanakan adalah ghedisah atau selamatan desa biasanya diaksanakan untuk memperingati hari lahirnya suatu desa atau selamatan rutin yang tujuannya untuk tolak bala , upacara bermacam macam di setiap desa ada yang upacara dengan istighosah bersama, ada yang menampilkan singo ulung , bahkan ada yang memainkan kesenian musik dari lumbung padi ( waronjengen ) desa desa yang masih tetap dengan tradisi ini yaitu desa blimbing dan beberapa desa lainnya.
2. MAREPEH
Marepeh mungkin banyak yang belum tahu tentang kearifan lokal yang satu ini, bahkan warga Bondowoso sendiri hanya sebagian yang mengenal kearifan lokal yang satu ini tak banyak daerah di Bondowoso yang tau dengan upacara ini ada beberapa desa yang masih kental dengan ritual yang satu ini seperti di desa sempol - kec.prajekan, Marepeh sendiri adalah ritual pengusiran roh jahat yang biasanya mengganggu anak kecil ( kesambet ), biasan anak kecil yang diganggu akan sakit dan si mbah dukun akan menjampi jampi anak tersebut biasanya disertai dengan sarat tertentu, sekali lagi ini hanya kearifan lokal di Bondowoso.
3. TER ATER
Kalau kamu orang Bondowos pastinya gak asing dengan istilah ter ater dari dulu sejak zaman nenek moyang tradisi ter ater sampai saat ini masih mendara daging dalam struktur sosial masyarakat Bondowoso. Ter-ater adalah istilah untuk tradisi saling mengirim makanan kepada sanak saudara atau kerabat dekat dengan maksud tujuan saling berbagi karunia yang diberikan oleh tuhan, kalau bicara ter ater maka tak lepas dari yang namanya tenung yaitu alat yang biasanya untuk menaruk kuliner yang ingin diberikan kepada sanak keluarga waktunya biasanya ketika hari raya.
4. NYARE DHEDHINAN ( mencari hari baik )
Salah satu kebiasaan masyarakat Bondowoso sampai saat ini yaitu mencari hari baik ( Nyare dhedhinan ) tak hanya di desa yang masih memegang kokoh kearifan lokal yang satu ini bahkan tak sedikit masyarakat di perkotaan yang memegang kokoh tradisi nyare dhedhinan. Biasanya nyare dhedhinan dilaksanakan sebelum memulai suatu usaha bahkan untuk acara lamaran dan pernikahan, ada banyak macam macam setu gus bolang ya , kitabnya ada yang nginung naga tahun (naghe taon ) , ada yang dari serat kalacakra dan banyak sekali kitab kitabnya.
Di Bondowoso hampir semua wilayah ada tradisi nyare dhedhinan atau mencari hari baik.
Yups sementara ini aja ya kearifan lokal kota Bondowoso, tunggu saja kearifan lokal Bondowoso part 2. kalau punya info tentang kearifan lokal Bondowoso jangan lupa corat coret di komen blog gus bolang ya.
Yups sementara ini aja ya kearifan lokal kota Bondowoso, tunggu saja kearifan lokal Bondowoso part 2. kalau punya info tentang kearifan lokal Bondowoso jangan lupa corat coret di komen blog gus bolang ya.