Bondowoso itu banyak yang unik unik, nyentrik dan lain lain - Kata yang terucap dari teman gus bolang waktu saya ajak dia berwisata kuliner di kota tape ya itu respon teman saya tentang kota Bondowoso. Stasiun tua di Desa Wonosari waktu itu sangat ramai tapi bukan ramai oleh penumpang yang menunggu kehadiran kereta api waktu itu stasiun Wonosari dipenuhi oleh peserta aduan kicau burung yang diselenggarakan oleh desa setempat, maklum saja Stasiun Wonosari sudah lama tidak beropsasi seingat gus bolang sekitar tahun 2000 kereta api Bondowoso sudah dinonaktifkan entah karena alasan apa gus bolang tak mau tahu karena itu urusan birokrasi.
Awalnya Gus bolang dapat informasi dari teman saya yang tempat tinggalnya berada di sekitar Kecamatan Wonosari bahwa di sana ada satu kedai nasi yang sangat populer di kalangan pecinta kuliner. Namanya Mbah Hamdani konon kata teman gus bolang beliau adalah maestro kuliner di daerah wonosari yang sampai sekarang masih eksis melakoni bisnis kuliner keluarganya.
Tak sulit untuk menemukan kedai milik Mbah Hamdani sesuai saran teman kami " cari polsek Wonosari - terus ke selatan - cari stasiun Wonosari - disana kamu tanya dimana warung mbah hamdani". Kita ikuti saja saran sahabat saya, dan benar untuk menuju kedai warung makan Mbah Hamdani sangat gampang, tinggal tanya saja kepada warga dimana lokasi warung SiMbah semua warga sudah tak asing dengan warung yang satu ini.
Kami sampai di sebuah rumah sederhana khas Bondowoso gaya Tabing tongkok sempat tak percaya ada warung terkenal disana, pasti kalau kamu kesana akan mikir dua kali dimana lokasi warungnya sama dengan saya waktu pertama kali ke kedai mbah hamdani ternyata kedai mbah hamdani berada di belakang rumahnya lebih tepatnya di dapur si mbah dengan kedai yang mencolok warna merah bertulis kuliner kasih. " Mbah beli nasi " kami memanggil dengan suara lantang maklum waktu kesana kedai si mbah lagi tutup dari dalam rumah terdengar iyehhh dentek nak ( iya tunggu nak ) tak lama si mbah akhirnya nongol juga dengan Mukenah rupanya si mbah selesai sholat Ashar, dengan ramah beliau mempersilahkan masuk.
Nak pesan apa ? Nasi biasa harganya Rp,3000,- , tambah telur Rp.6000,- kalau sama ayam Rp.7000,-, wow mendengar menu seperti itu kita sempat geleng geleng kepala " Jaman sekarang masih ada harga segini" bener bener merakyat. Mungkin faktor ini yang membuat warung mbah hamdani terkenal di daerah Wonosari, kita pun tampa ragu memesan nasi ayam yang harganya Rp.7000,-, menunya sama seperti menu biasanya di pasar pasar Bondowoso bedanya dengan yang satu ini menggunakan nasi jagung, masalah lauknya tak kalah beda dengan kuliner lainnya menu Tahu dan tempe dilengkapi dengan olahan khas mbah Hamdani Oseng kecambah dan sesuai pesanan saya ayam bumbu kecap dan menurut saya ini benar benar enak.
Gus bolang sampet gak bisa bilang apa apa padahal lokasinya bisa dibilang sedikit masuk gang kalau menurut analisa bisnis bukan satu lokasi yang startegis, atau harga yang murah saya rasa tidak juga setelah saya tanya kepada mbah Hamdani ternyata bisnis kuliner keluarga beliau sudah berumur hampir 40 tahun wow sangat hebat bukan untuk bisnis yang satu ini, masalahnya untuk suatu bisnis bisa bertahan hamir 40 tahun itu bener bener huebattt. Benar kata teman saya beliau legenda kuliner dari wonosari, dan satu lagi perhari dapur mbok Hamdani bisa menjual sekitar 100 bungkus nasi kucing dengan harga sekitar Rp.2500,- yang beliau distributorkan ke warung warung di pasar wonosari selain itu pelanggannya tiap hari tak bosan mencicipi kelezatan sajian kuliner khas Mbah Hamdani.
Kamu tertarik, saatnya cicipi kuliner yang satu ini. Lokasinya berada di Kecamatan Wonosari tepatnya di sebelah timur dari kantor desa wonosari, tak sulit menemukannya kamu tinggal mencari Kapolsek wonosari terus ke selatan kira kira 100 meter nantik kamu akan sampai di Stasiun Wonosari sampai di stasiun tinggal tanya aja kepada warga dimana lokasi warung Mbah Hamdani.
Awalnya Gus bolang dapat informasi dari teman saya yang tempat tinggalnya berada di sekitar Kecamatan Wonosari bahwa di sana ada satu kedai nasi yang sangat populer di kalangan pecinta kuliner. Namanya Mbah Hamdani konon kata teman gus bolang beliau adalah maestro kuliner di daerah wonosari yang sampai sekarang masih eksis melakoni bisnis kuliner keluarganya.
Tak sulit untuk menemukan kedai milik Mbah Hamdani sesuai saran teman kami " cari polsek Wonosari - terus ke selatan - cari stasiun Wonosari - disana kamu tanya dimana warung mbah hamdani". Kita ikuti saja saran sahabat saya, dan benar untuk menuju kedai warung makan Mbah Hamdani sangat gampang, tinggal tanya saja kepada warga dimana lokasi warung SiMbah semua warga sudah tak asing dengan warung yang satu ini.
Kami sampai di sebuah rumah sederhana khas Bondowoso gaya Tabing tongkok sempat tak percaya ada warung terkenal disana, pasti kalau kamu kesana akan mikir dua kali dimana lokasi warungnya sama dengan saya waktu pertama kali ke kedai mbah hamdani ternyata kedai mbah hamdani berada di belakang rumahnya lebih tepatnya di dapur si mbah dengan kedai yang mencolok warna merah bertulis kuliner kasih. " Mbah beli nasi " kami memanggil dengan suara lantang maklum waktu kesana kedai si mbah lagi tutup dari dalam rumah terdengar iyehhh dentek nak ( iya tunggu nak ) tak lama si mbah akhirnya nongol juga dengan Mukenah rupanya si mbah selesai sholat Ashar, dengan ramah beliau mempersilahkan masuk.
Nak pesan apa ? Nasi biasa harganya Rp,3000,- , tambah telur Rp.6000,- kalau sama ayam Rp.7000,-, wow mendengar menu seperti itu kita sempat geleng geleng kepala " Jaman sekarang masih ada harga segini" bener bener merakyat. Mungkin faktor ini yang membuat warung mbah hamdani terkenal di daerah Wonosari, kita pun tampa ragu memesan nasi ayam yang harganya Rp.7000,-, menunya sama seperti menu biasanya di pasar pasar Bondowoso bedanya dengan yang satu ini menggunakan nasi jagung, masalah lauknya tak kalah beda dengan kuliner lainnya menu Tahu dan tempe dilengkapi dengan olahan khas mbah Hamdani Oseng kecambah dan sesuai pesanan saya ayam bumbu kecap dan menurut saya ini benar benar enak.
Gus bolang sampet gak bisa bilang apa apa padahal lokasinya bisa dibilang sedikit masuk gang kalau menurut analisa bisnis bukan satu lokasi yang startegis, atau harga yang murah saya rasa tidak juga setelah saya tanya kepada mbah Hamdani ternyata bisnis kuliner keluarga beliau sudah berumur hampir 40 tahun wow sangat hebat bukan untuk bisnis yang satu ini, masalahnya untuk suatu bisnis bisa bertahan hamir 40 tahun itu bener bener huebattt. Benar kata teman saya beliau legenda kuliner dari wonosari, dan satu lagi perhari dapur mbok Hamdani bisa menjual sekitar 100 bungkus nasi kucing dengan harga sekitar Rp.2500,- yang beliau distributorkan ke warung warung di pasar wonosari selain itu pelanggannya tiap hari tak bosan mencicipi kelezatan sajian kuliner khas Mbah Hamdani.
Kamu tertarik, saatnya cicipi kuliner yang satu ini. Lokasinya berada di Kecamatan Wonosari tepatnya di sebelah timur dari kantor desa wonosari, tak sulit menemukannya kamu tinggal mencari Kapolsek wonosari terus ke selatan kira kira 100 meter nantik kamu akan sampai di Stasiun Wonosari sampai di stasiun tinggal tanya aja kepada warga dimana lokasi warung Mbah Hamdani.