Yang muda yang menentukan masa depan bangsa ini, kata kata yang sering saya dengar dari para motivator ternama di negeri ini, entah kata tersebut seakan menjadi spirit bagi sahabat saya dan diri saya sendiri untuk terus memacu saya berjuang membangun Indonesia melalui langkah kecil ini. Membangun Indonesia mungkin terlalu wow bagi sosok kita kali ini ibu bidan Maufiroh nur hidayah sosok bidan yang tangguh dan mau berjuang turun ke pelosok pelosok yang ada di Bondowoso, bukan membangun bondowoso kata dia, tepatnya menginspirasi kota yang kami tinggali " Bondowoso.
Maufiroh with hijabs |
Awal dari diskusi Facebook
Awal mula kita bertemu sebenernya hanya lewat diskusi di media sosial Facebook dari diskusi ringan tentang kota Bondowoso " Ayok ngadakan gerakan baksos atau apa lah yang penting bisa berbagi " itu kata yang pertama dia komentari dari status seseorang di grub facebook. Tampa pikir panjang kita melaksanakan kopdar pertama , saya masih ingat kopdar pertama kita di depan rumah sakit bhayangkara Bondwoso ketika event festival lampion.
Keluarga maufiroh dan kita Relawan Muda Bondowoso |
Rondo royal, pisang goreng , heci dan hangatnya kopi Bondowoso menjadi teman diskusi kita malam itu. Bicara masalah membangun kota ternyata pemikiran kita sepakat " yang muda yang harus berkarya ". Dari hasil diskusi ringan kita akhirnya kita sepakat untuk membuat gerakan bakti sosial waktu itu kita fokus pada desa desa terpencil yang ada di kota Bondowoso dan kita sepakat untuk memilih kota petung dan catoh, desa perbatasan antara Bondowoso dan Situbondo tepatnya di atas gunung putri.
Langkah kami mantapkan keesokan harinya kami berangkat bersama beberapa sahabat saya yang turut berpartisipasi dalam kegiatan kami. Dari kegiatan kami ini akhirnya lahir komunitas sosial yang ada di Bondowoso dan kami beri nama Relawan Muda Bondowoso, komunitas yang bergerak dibidang sosial and traveling, inilah pencapaian Maufiroh selama bersama kami di Bondowoso.
Pantang menyerah dan suka mendaki gunung
Entah tak bisa dihitung di pesan masuk aku facebook saya " Bro ayo ke gunung daki gunung " sempat berfikir " wah ini bu bidan " apa sudah bosen duduk manis di puskesma tempat dia kerja hemmm daki gunung buat saya mikir berpuluh puluh kali pasti capek dan saya pasti KO. Selama ada di Komunitas yang kami dirikan Relawan Muda Bondowoso entah berapa gunung yang ada di Bondowoso yang sudah dia daki bersama teman teman saya.
Buat teman saya yang satu ini si bidan super bidan Maufiroh, pantang bagi dia menyerah sebelum tugasnya selesai sampai dia keseringan lupa dengan perkara sepele dikehidupan dia entah mungkin terlalu banyak berfikir atau terlalu sibuk bayangkan saja dari bagi sampai sore dia di puskesmas , malamnya kadang masih kumpul kumpul sama anak anak kominitas di basecamp tepatnya di rumah dia. Pernah suatu hari ketika acara bakti sosial yang dilaksanakan oleh komunitas Relawan Muda Bondowoso kebetulan maufiroh yang menjadi ketua pelaksana dan waktu itu lokasi yang kami pilih adalah dusun petung yang lokasinya berada di gunung putri sebagai ketua pelaksana koordinasi dengan warga di dusun sangatlah penting tampa nunggu komando dari teman teman dia bersama sahabat karibnya yang sama suka hobi naik gunung memberanikan diri berdua ke dusun pettug padahal mereka cewek semua dan akses menuju ke dusun harus dengan jalan kaki dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam dari penitipan sepeda motor, sekitar jam 8 malam maufiroh bersama temannya baru tiba di basecamp,dengan Cenge ngesan dia menceritakan pengalamannya selama mendaki gunung putri.
Bidan Super duper
Mungkin dia sosok manusia antik dan unik yang pernah saya temukan seumur hidup, tangguh, suka menolong, rajin menabung, dan keras kepala itulah sosok yang saya deskripsikan tentang bidan maufiroh. Banyak pencapaian buat si bidan super diantaranya membantuk komunitas sosial Relawan Muda Bondowoso dan yang buat saya terharu perjuangan dia mengikuti diklat Youth care dari hasil tabungan dia hasil gaji dari profesinya sebagai bidan di daerah Bondowoso.
Memang tak ada penghargaan medali atau apalah dari pemerintah daerah namun bagi kami member Relawan Muda Bondowoso sosok maufiroh sungguh sangat menginspirasi dan kesederhanaan si maufiroh bidang super tak butuh sebuah penghargaan atau gelar Super hero, yang penting terus berkarya dan terus berbagi, yakin sampai matipun masyarakat akan mengenang kita. Tahun 2015 Bidang super Maufiroh menikah bersama pujaan hatinya dan beliau juga seorang relawan tapi sayang saat ini si bidan super meninggalkan Bondowoso dan hijrah ke kota Ponorogo kota reog, dan doanya terkabul saat ini dia ada di rumah suaminya tepatnya di pegunungan ponorogo, syukur bagi saya dia tinggal di pedesaab yang ada di gunung setidaknya dia sudah tidak mengirim pesan "Ayo bro daki gunung " semoga sosok inspirasi dari gus bolang kali ini bisa menjadi contoh bagi pemuda pemuda lainnya, saatnya yang muda bikin bangga bumi pertiwi.