Di setiap daerah tentunya mempunyai potensi daerah yang sangat beraneka ragam baik hasil alamnya yang sangat melimpah atau tempat tempat yang sangat indah semua itu memang nyata kita miliki semua potensi daerah kita masing masing. Potensi daerah tersebut sangat sayang jika kita tidak mengoptimalkannya, hanya dibiarkan saja tampa ada sentuhan, ibarat sebuah kenikmatan kita tidak mensyukurinya dan kita hanya menyia nyiakan apa yang sudah diberi oleh Sang Pencipta.
Salah satu kegiatan di desa wisata : Doc villa bukit hambalang |
Untuk mengoptimlkan semua kekayaan alam tentunya perlu suatu pembangunan salah satu penyelenggara pembangunan yang ada di setiap daerah yaitu pemerintah setempat namun pemerintah tidak bisa melaksanakan semuanya dengan sendiri perlu adanya faktor pendorong lainnya salah satunya peran serta masyarakat. Pernah melihat suatu tempat destinasi wisata yang dikelolah oleh pemuda setempat ?, atau kamu pernah berkunjung ke suatu tempat wisata tapi pas di lokasi kamu kesasar dengan sigap masyarakat di sekitarmu membantumu mengantar ke salah satu destinasi yang kamu tuju, pernah hal tersebut terjadi ketika kamu melakukan perjalanan ?. tapi bagaimana jika hal demikian berbalik 360 derajad seperti masyarakat sangat minim informasi tempat wisata, pengolahan tempat wisata yang kurang maksimal, masyarakatnya acuh tak acuh ketika ada wisatawan yang mengunjunginya, wah bagaimana perasaan mu sebagai wisatawan ? dan bagaimana perasaanmu sebagai pemuda yang peduli dengan kotanya ?.
Kegiatan penghijauan juga berdampak positif bagi sektor wisata |
Maka dari itu kita perlu menggerakkan kembali adanya gerakan pemuda sadar wisata karena peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya mensukseskan kota dengan kata predikat " Kota wisata ".Bayangkan saja jika di setiap desa yang mempuyai potensi wisata baik wisata alami atau wisata buatan seperti desa wisata yang biasanya mengarah kepada wisata edukasi berjalan dengan serempak dan semua dikelolah oleh pemuda setempat, pasti banyak visitor wisatawan yang mau berkunjung ke tempat kita, salah satu contoh kecil saja Bali dan yogyakarta mereka bisa eksis karena masyarakatnya masih mau memegang kokoh adat dan tradisi yang nantinya mereka kemas dengan paket wisata, namun kita tidak bisa langsung mengiyakan gagasan tersebut butuh beberapa analisa semisal analisa SWOT dan Konsep yang benar benar mapan untuk destinasi wisata yang berkelanjutan Ah ,,,, saya jadi ingat waktu masih jadi mahasiswa.
ANALISA SWOT
sumber : google |
Untuk mewujudkan gerakan pemuda sadar wisata dan mengelolah tempat wisata mungkin terlebih dahulu kita harus melihat faktor alam, gus bolang rasa faktor alam sudah tidak usah diragukan lagi alam kita sudah lengkat, lah jika kita ingin mengolahnya maka kita lihat dulu analisa SWOT yang terdiri dari beberapa faktor semisal Strengths (kekuatan), weeaknes (kelemahan ),Opportunities (peluang ) dan Thereats ( ancaman).
1. Strengths (kekuatan , keutungan )
Salah satu dampak kekuatan jika adanya gerakan pemuda sadar wisata adalah kita bisa memajuka tempat yang mempunyai potensi wisata dengan sangat mudah dimana peran serta masyarakat dan pemerintah akan berjalan secara bersamaan. Selain itu kita dapat mempeluas pola pikir masyarakat terhadap dunia luar, dampak terhadap perekonomianpun juga terasa dengan adanya pembukaan tempat wisata masyarakat dapat menikmati laba dari hasil penjualan semisal penjualan pernak pernik untuk wisata dan selain itu dampak positif pembangunan juga akan berdampak baik untuk pembangunan daerah.
2. Weeaknes (kekurangan , kelemahannya )
Salah satu kelemahannya apabila gerakan pemuda sadar wisata secara organisasi sudah mulai lemah pembinaan yang berkelanjutan tidak hanya dalam tubuh organisasi ada banyak kelemahan yang harus diantisipasi contohnya saja dalam dua aspek diantaranya aspek sosial, ekonomi dan budaya. Dari aspek sosial biasanya akan ada pergeseran budaya lokal conthnya saja dampak perilaku asusila atau style yang mana nantinya akan berimbas kepada tatanan masyarakat, jika hal demikian terjadi maka akan berimbas pada singkronnya masyarakat terhadap pengelolah wisata namun hal seperti itu bisa diatasi contohnya saja dengan mengusung konsep wisata halal yang sudah diterapkan di Aceh namun itu sangat sulit untuk diterapkan setidaknya setiap tempat wisata punya aturan terstruktur, bagi dampak ekonomi biasanya ini sangat rentan terjadi semisal masalah warga lokal yang berada di tempat wisata yang belum mampu mengoptimalkan pendapatan ekonomi bahkan sampai ketidak transparannya pengelolah yang mengatur pendapatan dari tempat wisata.
3. Opportunities ( peluang )
Pada saat ini traveling sudah tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat , kegiatan tersebut seakan merupakan kebutuhan wajib yang harus dilakukan ketika menjelang hari libur. Melihat peluang tersebut dengan adanya gerakan sadar wisata yang mengelolah destinasi wisata bisa menjadikan daerahnya sebagai rujukan wisata, selain itu peluang lainnya seperti media sosial semisal facebook, instagram dan trevel blogger sangat membantu untuk meningkatkan tempat wisata.
4. thereats ( Ancaman)
Salah satu ancaman yang sering terjadi dan menjadi kendala untuk tempat wisata yang masih berkembang adalah keamanan. Kemanan sangat penting untuk dijaga perlu adanya koordinasi yang sangat intensif antara pengelolah wisata dan masyarakat, selain keamanan adalah daya sain SDM itu sendiri secara logika tempat wisata itu perlu adanya startegi khusus untuk meningkatkan popularitasnya di kalangan penikmat wisata , jika SDMnya hanya berjalan di tempat mereka enggan melakukan trobosan terobosan yang jitu atau mereka tidak konsisten dengan SOP yang sudah dirancang untuk tempat wisata maka ancaman yang paling sering terjadi adalah tempat wisata tersebut akan mati suri.
Mari kita kutip Undang -Undang RI No 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan pada Bab IV pasal 6 yang berbunyi" Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata." maka kita membutuhkan konsep dan startegi yang benar benar matang untuk mengelolah tempat wisata. Salah satu konsep paling sederana adalah ciptakan rasa aman, nyaman ,bersih, dan ramah, jadi bagaimana buat kamu pemuda sudah siap membangun kotamu sendiri?. kalau bukan kamu lantas siapa lagi.