BONDOWOSO - Kisah mirip roman Romeo dan Juliet terjadi di Dusun Katesan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso. Keduanya adalah Risanto, 22, dan Sumiati, 19, warga desa setempat. Mereka nekat bunuh diri karena hubungan cinta mereka tidak direstui orang tuanya (ortu) masing-masing.
Dua muda-mudi yang sedang dimabuk cinta itu, diduga mengakhiri hidupnya dengan meminum cairan beracun. Mayat Risanto dan Sumiati ditemukan warga desa setempat membujur kaku di sebuah pondok bambu Blok Sigandok kawasan hutan Perhutani KRPH Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Senin (12/4) siang sekitar pukul 13.00.
Meski begitu, mayat sepasang kekasih itu baru berhasil dievakuasi anggota Resmob Satreskrim Bondowoso dari TKP ke Instalasi Ruang Jenazah (IRJ) RSD dr Koesnadi Bondowoso pukul 22.30. Bahkan, polisi harus meminta bantuan warga untuk memperlancar proses evakuasi dari TKP. "Lokasi TKP yang jauh dan medan sulit serta hujan deras, membuat proses evakuasi mayat korban berlangsung cukup lama," kata Kasatreskrim AKP Bambang Setiawan kemarin malam.
Dari olah TKP, polisi belum dapat memastikan penyebab tewasnya sepasang kekasih itu. Namun, berdasar hasil otopsi RSD dr Koesnadi, tewasnya Risanto dan Sumiati diduga akibat minum cairan beracun. Sebab, di tubuh keduanya tidak ditemukan luka akibat kekerasan. "Tapi, dari hasil otopsi ada pembengkakan pembuluh darah otak dan perut yang diduga akibat cairan beracun," kata AKP Bambang.
Dugaan bunuh diri itu juga ditemukan sejumlah barang bukti yang telah diamankan polisi. Di antaranya botol air mineral berisi sisa cairan sangkali atau potas, dua pasang sandal jepit, serta buku bertuliskan cinta mati dan pesan kepada ortu kedua korban. "Barang bukti itu yang membuat kami menduga mereka meninggal karena bunuh diri," ujar AKP Bambang.
Seorang keluarga korban yang menunggu proses otopsi di IRJ dr Koesnadi mengatakan, sebelum ditemukan tewas Senin siang di hutan, keduanya kabur dari rumah masing-masing pada Sabtu (10/4) siang sekitar pukul 11.00. "Sejak saat itu kerabat keluarga dan warga desa ramai-ramai mencari mereka dan baru ditemukan hari Senin (12/4 siang sekitar pukul 13.00," katanya.
Mengenai penyebab Risanto dan Sumiati sampai nekat bunuh diri, dia mengaku karena hubungan cintanya untuk berlanjut ke pernikahan tidak direstui ortu masing-masing. Padahal, keduanya sudah lama menjalin asmara. "Ya mungkin karena tidak direstui bapak dan ibunya, mereka nekat bunuh diri," tandasnya. (ido)
sumber : Radar Jember