SEMENTARA itu, lokasi TKP jauh dan medan sulit selama proses evakuasi yang dilakukan polisi, tidak hanya memakan waktu lama. Namun, evakuasi yang disertai turunnya hujan deras, juga memakan korban.
Mobil tim buser polres yang mengangkut dua mayat serta sejumlah polisi dan warga Desa Sukorejo tergelincir jatuh ke dalam jurang yang tidak dalam. Namun, akibat peristiwa tersebut, Kaur Binops II Resmob Satreskrim Ipda Suyitno luka lecet di tangan dan kakinya karena tertindih bodi samping mobil tim buser.
Tidak sampai di situ saja. Seorang reporter media elektronik yang naik mobil tim buser mengalami luka lecet di bagian kedua tangannya. Itu karena dia terjatuh ke jalan tanah yang licin dan berlubang.
Beruntung, mobil tim buser terselamatkan dan melanjutkan perjalanan ke Bondowoso. "Semua penumpang dapat terselamatkan dan evakuasi dua mayat sepasang kekasih dari TKP ke rumah sakit dr Koesnadi Bondowoso tetap berjalan, hanya waktunya lama," kata Kasatreskrim AKP Bambang Setiawan.
Meski begitu, menurut Bambang, Ipda Suyitno yang sempat tertindih mobil tim buser terpaksa harus mendapat perawatan medis di rumah sakit. Karena, akibat peristiwa tergelincirnya mobil tim buser saat proses evakuasi dua mayat sepasang kekasih, luka lecet di beberapa bagian tubuh Suyitno cukup serius. "Begitu sampai di Bondowoso, Pak Yit -panggilan akrab Ipda Suyitno- langsung mendapat perawata medis di rumah sakit karena luka lecetnya agak serius," katanya.
Pantauan RJ di Instalasi Ruang Jenazah (IRJ) RSD dr Koesnadi, proses otopsi dua mayat yang sudah menyebarkan bau busuk, berlangsung cukup lama. Otopsi berlangsung mulai kemarin pagi pukul 09.30 dan berakhir kemarin sore sekitar pukul 17.00. "Pertama kami otopsi mayat perempuan kemudian dilanjutkan mayat laki-laki. Hasil otopsi dua mayat tidak ditemukan luka akibat kekerasan dan pemukulan dengan benda tumpul. Tapi, untuk memastikan penyebabnya kita tunggu pemeriksaan toksikologi Labfor Polda Jatim," kata Mualis petugas medis IRJ RSD dr Koesnadi Bondowoso kemarin sore. (ido)