SENSASI PETUALANGAN TANCAK SOLOR VIA JALUR SUNGAI MASEGIT



Pagi itu cuaca kota Bondowoso sangat cerah dan kami yakin musim hujan sudah usai , langkah kaki Ela berjalan tertatih-tatih sesekali dia berhenti di antara batu batu sungai yang membuat langkah dia kerepotan, Ela satu satunya cewek yang mengikuti perjalanan saya, selain itu ada si Rifki dan Walid. Yahhketiga anak itu sengaja menculik saya untuk diantarkan ke tempat yang indah di Bondowoso” Tancak solor” destinasi yang kita pilih waktu itu namun kita tempuh perjalanan kita menyusuri sungai masegitsalah satu sungai di Bondowoso yang berakhir di air terjun solor.


Lompatan batu dan genangan air tenang yang dalamnya sampai se pinggang kami seakan menjadi sensasi tersendiri dalam petualangan kami, saya hanya melihat ketiga sahabat saya mereka benar- benar menikmati petualanga ini. Hap ....hop  sesekali si rifki dan walit menujukkan kegesitannya lompat antar batu ke batu beda lagi dengan si Ela dia hanya berjalan tenang dan terkadang berhenti mungkin saja karena efek ranselnya yang membuat dia sulit bergerak, saya hanya berjalan di belakang ketiga anak tersebut karena jalan menuju ke tancak solor hanya satu arah ya melewati sungai masegit.

 Saya hanya teringat ucapan warga di start penitipan sepeda kami” enga’ cong mun benjir tak bisa nyare paburuen (ingat nak kalau banjir tak ada tempat utuk lari). Mendenger kata tersebut kadang hati saya was-was tapi jauh hari kami sudah prediksi hari ini cuaca cerah dan sudah beberapa hari tak ada hujan, dan iya jalan menuju ke air terjun solor dari jalur sungai masegit memang tak ada tempat lari jika ada banjir besar dari depan kanan- kiri perjalana kita hanyalah bukit dan semak semak belukar yang kami sendiri tak berani untuk menembusnya selain ada sejenis tumbuhan yang berduri juga terkadang di perjalana  kami kerap bertemu biawak dan hewan lainnya yang bersembunyi ke dalam semak.



Sekitar 30 menit perjalanan, kami sampai di pos pertama Air Terjun Masegit air terjun yang tak begitu tinggi mungkin hanya sekitar 2 meter saja namun deburan airnya sangat indah sayang sekali untuk kita lewatkan dan air terjun ini rintangan pertama kita untuk menuju ke air terjun solor. “Ela ayo kamu pertama kali yang harus naik atau kami tinggal´tampa pikir panjang dia hanya mengiyakan seperti pasrah saja, dari raut wajahnya sudah terlihat dia sangat kelelahan tapi semangat kedua anak walid dan rifki seperti candu dalam petualangan ini, di air terju masegit kami lolos.

Sisa hukum rimba yang saya temukam

“kak ......cepat kesini” teriak si Rifki maklum jalan dia cepat dan tenaganya juga sekaan tak pernah surut. Dengan cepat kami menghampiri si rifki dan yang benar saja ada sisa tulang celeng (babi hutan ) di tepi sungai, Wow ini hebat alam masih liar rantai makanan juga masih ada disini “ its start our adventur” semakin mendekati ke air terjun alam disana masih asri pohon ara dan lompatan – lompatan monyet sesekali gerombolan kupu-kupu cantik berwarna kuning bisa kami temui di sepanjang jalan dan satu hal yang saya temui di jalan, ular entah jenisnya apa saya tak paham tiba tiba ular ini menghadang perjalanan kami melewati batu sehingga kami terpaksa memutar haluan melintas sungai dan sempat membuat jantug kita mau copot “itu pengalaman paling seru yang pernah saya dapatkan”.

kadang ini lebih nikmat daripada di restoran bintang 5

Satu jam kita kita melewati sugai masegit dan perjuangan kita tak sia sia garis putih yang jatuh dari ketinggian pertanda air terjun solor sudah dekat dengan langkah kaki kita . woiiiiii sampai kita teriak saya yang saat ini menjadi komando di depan ketiga sahabat saya. Sekitar 100 meter dari air terjun disana ada batu – batu cadas yang indah namun jangan kamu turuni dalamnya ada sekitar sampai perut orang dewasa usahakan kamu bisa melompat jika tak ingin pakaianmu asah kuyup, deru air yang jatuh dari tebing tinggi membuat kita takjup akan keindahan alam Bondowoso.


nyari tambahan lauk

perut kami mulai keroncong di sekitar air terjun ada tumbuhan pakis dan dedaunan yang entah saya tak tau apa namanya dengan cekatan Ela mulai mengajak kita untuk memetik pakis yang ada di sana. Dan yang benar saya tas si Rifki ternyata membawa buah ara hutan “ yaaa lumayan bisa buat lalapan buah ara lalapan yang pertama kali saya makan dan tak akan pernah saya temukan di kedai  warung di kota – kota yang pernah saya singgahi Its Amazing dan sumpah si walid tak kalah dia membawa rebung tunas bambu yang dia temukan di sepanjang sungai, dan ela mulau pintai menjadi komando kita
Ayo kak  masak cepat idupkan apinya”
Tampa banyak pikir kita bergegas untuk menghidupkan api dan menank beras yang kami bawa. Sambil menunggu nasi matang kami bertiga berenang di air terjun, air yang dingin dan alam yang indah seakan memanjakan hidup kami waktu itu ini tempat privasi kita  mulai dari teriak sepuasnya, mancing, renang dan masak masak tak ada orang yang melarangmu di tempat indah ini sesekali terdengar suara monyet monyet liat yang saling bersahutan mereka seakan menyambut kedatangan kita. 

Esok kami akan bawa anak anak kami ke tempat Indah ini
Memori 2014......saya yakin kamu masih ingat kawan
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Dan sekarang air terjun ini sudah mulai dikenal di kalangan traveler Bondowoso tapi jalur masegit masih belum banyak yang mencobanya mungkin hanya orang gila saya yang mau menyusuri sungai di masegit. Di atas air terjun solor kamu bisa singgah sejenak mengunjungi sisa megalitikum Batu Susun Solor, jika kamu minat menyusuri air terjun solor via sungai masegit datanglah ke desa masegit kecamatan Cermee kabupaten Bondowoso, tak ada penujuk arah menuju air terjun di desa masegit ada sungai itulah penanda alam yang akan menghantarkan kamu ke air terjun Solor.
Let’s Explor Bondowoso

Baca juga


Related Post