Foto: Rullah |
Dalam tiga pilar Forpimda Jatim tersebut, selain di hadiri Bupati sewilayah Karesidenan Besuki, juga Kapolres dan Dandim sewilayah Karesidenan. Disamping itu, SKPD dan Camat serta Lurah dan Kades Babinsa dan Babinkamtibmas sewilayah Besuki.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setyadi, dalam sambutannya mengatakan. "Tiga pilar plus itu adalah melibatkan toko masyarakat setempat, selain 3 pilar di atas tadi. Persoalan biasanya muncul dari lingkup tingkat desa, dan kalau telah di atasi dan melibatkan 3 pilar yaitu, Babinsa, Babinkamtibmas dan Kades, kami yakin persoalan yang muncul akan tuntas." Jelas Kapolda yang asli Jember ini.
Dia menambahkan, dan tak mungkin akan naik ke Kecamatan, dan tuntas di tingkat desa sepanjang masih bisa komunikasi tiga pilar dan tokoh masyarakat setempat, desa itu tempat terbaik bagi persoalan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan sebesar apapun, asalkan telah ada komitmen bersama untuk persoalan yang muncul, katanya.
Kasdam V Brawijaya, Brigjen Rahmad Pribadi, dalam sambutan mengatakan. "Sebenarnya TNI tugasnya mengamankan Negara dari ancaman luar maupun dalam, tetapi tidak hanya perang, TNI sekarang telah meningkatkan tugas teritorial seperti, pembangunan rumah layak huni, karya bakti, pertanian dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat." Ujarnya.
Dikatakannya, "semua kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat, yang tak bisa di sebutkan satu persatu, bahkan masih banyak program TNI seperti Dhuafa, operasi katarak dan masih banyak yang lainnya." Tandasnya.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, "Jatim pintu gerbang bagian timur, apabila di Jatim tak kondusif, maka akan mempengaruhi ekonomi di Indobesia bagian timur, seperti Ambon, Ternate, Papua dan sebagainya," tegasnya.
Diungkapkannya, "mangkanya 3 pilar ini berkomitmen jangan sampai di Jatim ini muncul persoalan yang sangat mempengaruhi perekonomian khususnya di Jatim." Pungkasnya. (Rullah)