Pekarangan rumah biasanya hanya dibiarkan seperti biasanya tampa ada sentuhan sentuhan yang bisa mengubahnya menjadi tempat yang bermanfaat bermanfaat bagi kita padahal pekarangan rumah bisa menjadi sangat bermanfaat bagi kita khususnya keluarga kita salah satunya dialih fungsikan menjadi kebun atau taman. Masih sebatas wacana antara berkebun dan membuat taman, tentunya kita masih harus berfikir tentang tenaga dan kebutuhan nominal dana yang harus kita persiapkan untuk mengelolah pekarangan kita menjadi kebun atau taman, ya , jika berhubungan dengan dana dan pekerjaan tentunya kamu berfikir butuh dana yang besar untuk membuat kebun impian dan butuh tenaga ekstra untuk mengolahnya, hemmm dewasa ini perkembangan iptek semakin maju misalnya saja urban farming tentunya tak butuh dana sampai sebesar mengelolah lahan satu hektare kamu hanya butuh modal sedikit untuk menyulap pekaranganmu yang awalnya hanya pekarangan biasa menjadi pekarangan luar biasa.
|
sama neng bolang lagi panen sayur organik |
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan membuat kebun gizi. Apa sich itu kebun gizi ?, sederhananya kebun gizi adalah pemanfaatan pekarangan rumah semaksimal mungkin menjadi lahan bercocok tanam yang di dalamnya penuh dengan tanaman yang berfungsi sebagai bahan pangan yang bergizi bagi keluarga, kebun gizi tak perlu pekarangan yang luas pekarangan sempitpun bisa kamu gunakan sebagai kebun gizi, kamu bisa menggunakan metode
hidroponik metode menanam sayur atau tumbuhan lainnya tampa menggunakan media tanam tanah,
Ahh mestinya sudah tak asing lah dengan sistem hidroponik, tapi bagi kamu jika lahan pekarangan rumahmu kamu bisa menggunakan kebun
Vertikultural hanya menyediakan polybag dan rak yang terbuat dari kayu atau bambu, selain itu kamu bisa membuat kolam ikan selain bisa di panen air kolam juga bisa dibuat sebagai pupuk organik untuk tumbuhan.
|
Strowberi dan bunga |
Gus bolang hidup di desa, kata sahabat saya dulu , hidup di desa itu enak makan sayur tinggal ke kebun petik sayur
udah.
Yups , mungkin itu gambaran sahabat saya tentang kehidupan di desa, padahal gambaran nyatanya tak seperti itu akibat modernisasi orang desa pun untuk mendapkan sayuran mereka masih harus membelinya
what ?
lucu bukan yang nanem orang desa belinya pun orang desa, apa lagi di kota. lah dari hal itu makanya saya harus jeli melihat peluang, ada lahan kosong manfaatin saja menjadi kebun gizi sebuah kebun yang mampu mencukupi asupan gizi untuk keluarga
gus bolang coba saja bayangkan misalkan di kebun kita penuh dengan aneka sayuran seperti bawang daun, bayam, papino, sledri, sawi dan ikan air tawar , kita tak perlu membeli kebutuhan itu lagi di toko toko klontong karena kebun kita sudah mencukupi kebutuhan gizi keluarga kita.
|
Ikan nila |
Sekarang kita bicara biaya dan lahan, kedua ini tak bisa di pisahkan sedikit banyak kita pasti butuh yang namanya biaya namun meskipun ada biayanya tapi tampa lahan sama aja bohong. Tapi semua masih bisa kita akali baik masalah biaya maupun lahan semua bisa di minimalisir unttuk dua kebutuhan tersebut, masalah lahan meskipun kamu tidak punya lahan kamu masih bisa berkebun baik dengan sistem vertikultural ataupun Hidroponik, untuk biaya jika kamu sedikit kreatif kamu tak perlu mengeluarkan banyak biasa untuk tempat tanam kamu bisa menggunakan limbah plastik minyak atau lainnya untuk tempat tanaman , tapi jika kamu ingin membeli yang lebih bagus kamu bisa membeli
Polybag harganya sangat terjangkau per kilo hanya sekitar Rp. 35.000,- saja, masalah bibit tanaman kamu bisa membelinya di toko pertanian, saran saja belilah jenis tanaman yang gampang di budidaya seperti kangkung darat, sawi, dan bawang daun.
|
si Moza yang selalu menjaga ikan ikanku |
Bagaimana mau mencoba bertani di pekarangan rumahmu, coba bayangkan jika kamu mempunyai pekarangan rumah yang cukup luas tapi kamu tidak digunakan secara maksimal sangat
Mubazir bukan. Oleh sebab itu ayo mulailah manfaatkan pekarangan rumahmu secara maksimal, dan saatnya kita mandiri pangan.
Baca juga
Related Post