BONDOWOSO - Dinas Pengairan Bondowoso melakukan antisipasi dini menjaga ketersediaan air tanah menghadapi datangnya musim kemarau tahun ini. Buktinya, mereka sudah melakukan normalisasi 15 embung atau waduk kecil dari total 21 embung di sejumlah kecamatan di Bondowoso.
Kepala Dinas Pengairan Bondowoso, Supriyadi mengatakan, normalisasi 15 embung, itu dilakukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, yakin 2008 dan 2009. Pada 2008, dinas pengairan melakukan normalisasi delapan embung dan 2009 normalisasi 7 embung dari total 21 embung di Bondowoso. "Jadi, tinggal enam embung yang belum dilakukan normalisasi. Rencananya, enam embung ini dinormalisasi tahun ini," katanya.
Normalisasi tersebut, menurut Supriyadi, bertujuan menjaga persediaan air tanah agar tidak mengalami kekurangan air saat musim kemarau tahun ini tiba. Dengan begitu, masyarakat diharapkan tidak khawatir kekurangan air, untuk pengairan lahan pertanian maupun kebutuhan hidup sehari-hari. "Karena, normalisasi embung, tujuannya memfungsikan kembali embung menampung air berlebihan saat musim hujan agar tidak terbuang percuma. Sehingga saat musim kemarau tiba, dapat mencegah berkurangnya debit air tanah," jelasnya.
Saat musim kemarau tiba, kata dia, masyarakat yang tinggal sekitar embung tidak kekurangan air untuk lahan pertanian dan keperluan hidup sehari-hari. Sebab, dengan memfungsikan kembali embung, pihaknya dapat memetakan daerah kekurangan air dan daerah kelebihan air.
Ke-15 embung yang dinormalisasi selama kurun waktu 2008-2009 tersebar di sejumlah kecamatan di Bondowoso. Di antaranya, embung Tegalampel, Pecalongan Tlogosari, Sukokerto Pujer, Wonokusomo Wonosari, Kabuaran Grujugan, dan embung Sumberkemuning Tamanan. (ido)