Dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) antar pelajar SMK se-Jawa Timur yang dipusatkan di Ponorogo, 19 - 22 April lalu, SMKN 1 Prajekan berhasil membawa nama harum Bondowoso. Wakil SMKN 1 Prajekan Hari Setiawan, berhasil menggondol juara 1 menyisihkan para wakil SMK dari kabupaten dan kota se-Jatim. Bahkan, Hari menjadi wakil Jatim dalam lomba kompetensi siswa tingkat nasional pada Mei mendatang di Jakarta.
Eko Saputro, Bondowoso
MELAKUKAN pemijahan (perkawinan) ikan Lele secara buatan (bukan alamiah) melalui injeksi (suntikan) tidak bisa dilakukan sembarang orang. Harus ada orang yang ahli untuk melakukan pekerjaan itu. Sebab, jika bukan ahlinya, akan kesulitan untuk melakukan pemijahan Lele secara buatan. Juga, untuk membuat pakan alami (Artemia) dan pakan buatan bagi ikan lele harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang itu.
Ketiga hal itulah, yang membawa Hari Setiawan, 19, pelajar SMKN 1 Prajekan Bondowoso menjuarai LKS se-Jatim. Dalam lomba bertajuk "Pemijahan Buatan pada Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) dengan Metode Hormonal', Hari berhasil memikat para juri yang berasal dari kalangan perguruan tinggi dan praktisi. Sebab, Hari dengan meyakinkan telah berhasil melakukan pemijahan pada ikan lele secara baik dan tepat. Juga, mampu membuat pakan lele buatan dan alami sesuai waktu yang ditetapkan panitia. "Alhamdulillah, saya bisa keluar sebagai juara pertama LKS se-Jatim," Hari kepada RJ.
Diakuinya, dalam lomba itu banyak pesaingnya yang cukup berat. Apalagi, mereka berasal dari SMK terbaik yang ada dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur. Misalkan, dari SMKN Sukorambi Jember, SMKN Turen Malang, SMKN Suboh Situbondo dan pelajar dari SMK Grati Pasuruan. "Namun, saya tetap optimistis dan yakin bisa melalui semua yang diujikan juri dengan baik," katanya.
Apalagi, sebelum menghadapi lomba LKS, Hari mendapat berbagai uji kompetensi dari para guru pembimbingnya. "Dari pagi hingga sore, saya mendapat bimbingan dari guru guru pembimbing. Bahkan, saya harus belajar pemijahan lele ke balai benih ikan (BBI) Jember dan BBI Situbondo," katanya.
Dan, usaha Hari bersama guru pembimbingnya, itu tidak sia-sia. Saat melakukan presentasi dan uji praktik di hadapan para juri lomba yang ditempatkan di SMK Jenangan Ponorogo, dia berhasil mengumpulkan nilai tertinggi. Juri memberikan nilai total 86."Ini nilai yang paling tinggi. Dan, saya dinyatakan sebagai pemenangnya atau juara 1 se Jawa Timur," katanya.
Sementara itu, Kasek SMKN 1 Prajekan Anik Sudiartini menyatakan, dia cukup senang dengan hasil yang diraih oleh murid terbaiknya itu. Sebab, hasil jerih payahnya dalam menggembleng anak didiknya membuahkan hasil. "Kami memang sudah menyiapkan Hari sejak awal sebab kami punya target meraih juara pertama se Jatim," katanya.
Apalagi, kata Anik, pada pelaksanaan LKS se-Jatim pada dua tahun yang lalu, SMK Prajekan berhasil juara se-Jatim. "Ini sebagai usaha untuk mempertahankan juara pertama se-Jatim dan ternyata berhasil," katanya.
Sedangkan, Salim salah seorang juri yang juga Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Rambigundam Jember, mengatakan kepada wartawan koran ini bahwa selama menjalani uji kompetensi yang ditempatkan di SMKN 1 Jenangan Ponorogo, Hari dikenal disiplin dan ulet. Dia mampu memukau para juri saat melakukan presentasi dan praktik di hadapan para juri. "Hari dengan piawai melakukan pemijahan secara buatan terhadap induk lele. Dia mengenal betul induk lele yang matang gonat (siap untuk dipijahkan)," katanya. Hari mampu membuat pakan buatan bagi lele, yang terdiri dari bahan campuran tepung jagung, kacang kedelai, tepung ikan, tepung tapioka, dan dedak.
Selain itu, dia mampu membuat pakan lele alamiah atau artemia, dari plankton. "Orang seperti Hari, diharapkan mampu melakukan pemijahan secara buatan, bukan saja pada ikan lele namun juga ikan lain. Seperti, ikan patin, bawal, atau ikan lainnya" katanya.
Dengan mampu melakukan pemijahan terhadap ikan, tentunya bisa menghasilkan banyak ikan. Sehingga, ikan-ikan itu mampu menyediakan kebutuhan pangan manusia.(*)
sumber: radar jember