Bikin SMK Agrobisnis


Pemprov Siapkan Anggaran Rp 15 Miliar

BONDOWOSO - Dunia pendidikan di Bondowoso mendapat perhatian khusus dari Pemprov Jatim. Pada tahun anggaran 2010 ini, Pemprov Jatim mengucurkan dana sharing sebesar Rp 15 miliar ke Bondowoso. Dana sebesar itu untuk mendirikan sekolah kejuruan, SMK Agrobisnis.

Hal itu terungkap dalam acara jaring aspirasi masyarakat (asmara) yang dilakukan anggota DPRD Jatim dari PKS Irwan Setiawan di hadapan para pengurus DPD PKS Bondowoso dan para simpatisannya di Aula Dinas Pariwisata, Kamis kemarin sore (8/4). "Kedatangan saya ke Bondowoso, untuk berdialog dengan warga Bondowoso. Selain untuk menampung aspirasi, juga untuk menjelaskan seputar pembangunan di Bondowoso yang sebagian dananya diberikan oleh dana APBD I Jatim," katanya.

Selanjutnya, Irwan menjelaskan, pada 2010 ini, Pemprov Jatim mengucurkan dana sharing sebesar Rp 15 miliar. "Dana itu untuk pembangunan SMK Agrobisnis di Bondowoso. Itu, untuk memajukan pelajar di Bondowoso yang bersekolah di bidang agrobisnis," katanya.

Apalagi, kata dia, potensi Bondowoso bidang agrobisnis cukup besar. "Bondowoso ini punya potensi besar sekali bidang agro (pertanian dan perkebunan). Perlu terus dikembangkan untuk memaksimalkan potensi yang ada," katanya.

Ke depan, kata dia, generasi muda Bondowoso, tidak perlu jauh-jauh pergi ke luar kota hanya untuk mencari penghasilan. "Mereka, cukup bekerja di Bondowoso. Dengan, mengolah sumber daya alam yang ada, misalkan bidang perkebunan dan pertanian," katanya.

Selain itu, kata dia, Pemprov Jatim mengucurkan dana sebesar Rp 2,4 miliar untuk pemberdayaan masyarakat, yaitu dengan mendirikan kopwan (koperasi wanita) di setiap desa di Bondowoso. "Harapannya, para perempuan di setiap desa bisa berdaya," katanya.

Sebab, dengan adanya kopwan itu, kata Irwan, bisa melakukan atau membiayai UKM yang ada di desa. "Sehingga, warga khususnya kaum hawa, terlepas dari jeratan rentenir. Bila mereka butuh modal kerja, cukup pinjam dana ke kopwan," katanya sambil menjelaskan dana setiap kopwan senilai Rp 25 Juta.

Juga, Pemprov Jatim mengucurkan dana untuk membiayai atau membayar para guru madrasah diniyah dan guru-guru swasta. "Nilainya, sangat besar sekali," katanya.

Sementara itu, dalam dialog tersebut, warga ada yang mengeluhkan soal harga sapi limousin yang jatuh di Bondowoso. Sebab, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan mengimpor daging sapi. Irwan menyatakan akan mempelajari persoalan itu lebih dalam. "Sebab, saya baru tahu keluhan warga soal harga sapi yang melorot," katanya. (eko)

Baca juga


Related Post