Soroti Kebijakan SKPD


BONDOWOSO - Puluhan pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan yang tergabung Pemuda Peduli Bondowoso (PPB) kemarin berunjuk rasa di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemkab. Mereka menyoroti beberapa kebijakan di badan kepegawaian desa, badan inspektorat, dinas pendidikan, dinas koperasi perdagangan dan perindustrian (diskopperindag), serta bakesbangpol linmas yang dinilai inkonstitusional.

Para pendemo mendatangi lima kantor SKPD dengan mengendarai motor dan satu mobil pikap terbuka. Mereka membawa sejumlah spanduk kain dan kertas dengan tulisan menyoroti beberapa kebijakan yang sarat praktik kolusi dan nepotisme. "Pengambilan kebijakan maupun praktik penyelenggaraan yang terjadi di SKPD tersebut sudah tidak mengedepankan nilai good and clean government. Untuk itu, kami menuntut reformasi birokrasi di dinas dan badan itu," teriak Sidik juru bicara pendemo kemarin.

Dengan mendapat kawalan polisi dan satpol PP, SKPD pertama yang didatangi pendemo adalah kantor BKD. Setelah berorasi sekitar 15 menit, perwakilan pendemo ditemui beberapa staf BKD. Tapi, karena tidak bertemu Kepala BKD Harimas, mereka meninggalkan kantor BKD dan bergerak ke Kantor Bakesbangpol Linmas.

Dalam aksi di kantor bakesbangpol linmas, para pendemo menyoroti kinerja bakesbangpol linmas tidak profesional menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Bakesbangpol linmas juga dinilai lemah koordinasi dan komunikasi dengan organisasi kepemudaan (OKP) dan LSM. "Selama ini, bakesbangpol linmas hanya melibatkan OKP dan LSM tertentu dalam menyerap aspirasi masyarakat serta tidak pernah melakukan koordinasi dengan OKP dan LSM yang ada di Bondowoso," kata Subhan pendemo lainnya.

Setelah itu, para pendemo melanjutkan aksi demo di kantor diskopperindag. Di kantor di Jalan Santawi ini, mereka mempersoalkan program koperasi wanita (kopwan) yang dicetuskan Pemprov Jatim. Para pendemo yang tidak berhasil menemui Kepala Diskopperindag Agus Salam menilai realisasi program kopwan di Bondowoso cenderung tidak transparan.

Puas berorasi di kantor diskopperindag, para pendemo tidak mendatangi kantor dinas pendidikan dan kantor badan inspektorat, tapi langsung bergerak ke kantor Pemkab Bondowoso. Di kantor pemkab ini, mereka menuntut bertemu dengan langsung dengan Bupati Amin Said Husni.

Tapi tuntutan pendemo tidak terpenuhi. Mereka hanya ditemui Asisten I Pemkab Bondowoso Suprajitno. Akibatnya, para pendemo menumpahkan ketidakpuasannya dengan melakukan pembakaran poster dan spanduk yang dibawanya di depan pintu gerbang utama kantor pemkab. "Saya menemui sebentar perwakilan para pendemo dan menampung semua aspirasi yang disampaikan mereka," kata Suprajitno. (ido/eko).

Baca juga


Related Post