Kali ini saya akan mengulas salah satu objek wisata di Bandung. Tempatnya berada lebih dekat jika anda menempuh perjalanan dari Kota Bandung, karena tidak sampai ke Padalarang. Tepatnya terletak di Jalan Kolonel Masturi Kecamatan Cisarua yang sayang jika anda lewatkan adalah Curug Pelangi yang sumber airnya berasal dari Situ Lembang .
Sesuai dengan arti kata namanya “Curug” yang berasal dari Bahasa Sunda, jika diartikan ke Bahasa Indonesia berarti air terjun. Jika anda menempuh perjalanan dari pusat Kota Bandung maka anda membutuhkan waktu sekitar 1 jam jika tidak macet, apabila anda sudah berada di pusat Kota Cimahi tentu saja anda sudah dekat dan hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit saja. Jika anda kesulitan silahkan buka GPS dan arahkan pada koordinat 6° 47′ 56.58″ S 107° 34′ 39.34″ E.
Curug Pelangi berada di kawasan Perhutani Kabupaten Bandung Barat yang memiliki luas sekitar 25,75 hektar. Memiliki ketinggian sekitar 80 meter, menjadikan curug ini yang tertinggi di Bandung. Berada di ketinggian 1050 meter di bawah permukaan laut dan suhu disana berkisar 18 – 22 derajat celcius. Jadi pastikan anda membawa jaket, topi, dan sarung tangan. Dibuka untuk umum pada tahun 1972 dan sempat ditutup pada tahun 2002 - 2010 dikarenakan pembenahan. Menurut informasi yang saya dapat dari berbagai sumber tempat ini ditemukan oleh 3 orang warga sekitar bernama Jajang, Engkos, dan Dani.
Setelah memasuki pintu masuk anda akan menuruni anak tangga yang curam dengan kemiringan sekitar 45 derajat, namun tidak usah khawatir karena pihak pengelola selalu memperhatikan kondisi anak tangga dan juga menambahkan pagar pengaman. Anda akan menuruni sekitar 587 anak tangga (mungkin kurang lebih ya, jika anda penasaran anda bisa menghitungnya dan mengkoreksi artikel saya).
Perjalanan menuruni anak tangga yang banyak dan curam tidak akan terasa karena ditemani dengan pemandangan pohon – pohon dan udara sejuknya. Pemandangan air terjun juga akan terlihat dari kejauhan dan suara derasnya air terjun. Jika anda memperhatikan dengan seksama pasti anda akan melihat puluhan ekor atau ratusan monyet ekor panjang sedang berkeliaran di dahan – dahan pohon.
Pertanyaan anda dan kebanyakan wisatawan pasti kenapa curug ini dinamakan pelangi ? Ya, tentu saja saya akan ulas juga. Curug ini dinamai pelangi karena akan terlihat warna – warni pada sore hingga malam hari. Pada tahun 2014 Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) sebagai pihak pengelola mendapatkan ide yang konon katanya terinspirasi dari Air Terjun Colorado, Amerika Serikat. Dengan memasang beberapa 3 buah Light Emitting Diode (LED) merah, biru, dan putih. Tetapi karena adanya peralihan warna menjadikannya terlihat bagaikan warna pelangi. Saya tidak akan mengulas tentang peralihan atau pembiasan cahaya, mungkin anda bisa menanyakan ini pada ahlinya atau mencari refrensi penjelasan lainnya di google.
Efek pemberian LED pada tahun 2014 ternyata membuahkan hasil, tidak lama dari beberapa tahun berlalu curug ini menjadi terkenal atau biasa disebut “nge-hits” oleh kalangan anak muda. Berdasarkan sumber wawancara yang saya dapatkan dari Wisnu, salah satu Administratur KPH terdapat kenaikan drastis dari tahun ke tahun sejak 2014. Tercatat jumlah pengunjung pada tahun 2014 berkisar 20.000 – 25.000 pengunjung, meningkat drastis pada tahun 2015 menjadi 90.000 pengunjung.
Tentunya jika anda ingin menikmati pemandangannya, datanglah pada sore hingga malam hari. Harga tiket yang harus anda keluarkan adalah Rp. 12.000 pagi hari sampai jam 17:00, dan Rp. 15.000 sedikit lebih mahal untuk menikmati keindahan pada malam hari. Sebagai salah satu tempat wisata alam di Bandung, Curug Pelangi juga sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Diantaranya; tempat pemberhentian atau istirahat, tempat parkir, pagar pengaman, mushola, dan warung.
Jadi tidak usah khawatir kelaparan karena sudah ada beberapa warung milik warga sekitar. Untuk anda makan atau sekedar minum – minum kopi sambil menikmati keindahan alamnya. Semakin banyaknya pengunjung atau wisatawan juga sempat menjadi salah satu kekhawatiran pihak pengelola, karena tempat wisata ini masih alami. Sangat disayangkan jika rusak, oleh karena itu jangan lupa jika anda berkunjung untuk tetap menjaga keasrian Curug Cimahi sebagai salah satu tempat wisata alam di Bandung Barat.